Boven Digoel, Mmcnews – Kantor Satu Atap (Satap) Pemerintah Daerah (Pemda) Boven Digoel telah mengalami proses renovasi sebanyak dua kali dalam waktu yang singkat. Pekerjaan pertama dilakukan pada tahun 2022 dan yang kedua dilakukan pada tahun 2023. Namun, saat awak media ini melakukan penelusuran ke lokasi tersebut, hasilnya sangat mengecewakan.
Banyak bangunan yang tidak terpasang pintu dan jendela, bahkan plafon atau langit-langit atap di beberapa titik banyak yang rubuh. Kualitas pekerjaan yang tidak memadai ini menjadi sorotan serius, mengingat biaya yang telah dikeluarkan mencapai 25 miliar rupiah.
Banyak dinding bangunan yang dikotori oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, meninggalkan coretan dan graffiti di sepanjang dinding. Selain itu, besi penyangga tangga juga dicuri dengan cara digergaji, meninggalkan tangga tanpa dukungan yang memadai.
Selain itu, banyak jendela kaca yang sudah dipecahkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, meninggalkan bangunan rentan terhadap cuaca dan pencurian. Sangat terlihat jelas bahwa banyak sisi-sisi pada bangunan tidak terselesaikan dengan baik.
Kisah memilukan tidak hanya mewarnai pada hasil proyek renovasi, tetapi juga pada nasib para pekerja proyek lapangan yang belum mendapatkan upah yang dijanjikan.
“Hingga saat ini kami belum dapat upah,” ucap Pak Rado salah satu pekerja proyek pada media ini ketika di temui pada lokasi gedung Satap Pemda Boven Digoel, Senin (22/04/2024).
- Pak Andi (Kaos abu-abu) Pak Rado (Kaos putih)
Hingga akhir tahun 2023, puluhan pekerja proyek terpaksa pulang kampung karena tidak mampu bekerja lagi, karena upah mereka tidak dibayarkan. Saat ini, hanya ada dua pekerja proyek lapangan saja, yang bernama Pak Rado dan Pak Andi. Keduanya juga mengungkapkan bahwa upah mereka juga belum dibayarkan hingga saat ini.