Ket foto; para pemenang lomba saat sesi foto bersama Taufik (kostum merah) panitia.
Sampang – MMCMadura – Sebelumnya terbit dimedia ini yang berjudul ” Rosi Kalahkan Petenis Meja Yang Pernah Berlaga Ditingkat Porprov” Sutarji keberatan serta ingin meluruskan dan menilai panitia kurang fair /adil.
Sutarji saat menghubungi awak media mengatakan, Risky dan Rosi bisa dikatakan pemain kelas yang sama bahkan Rosi lebih tinggi umurnya yang menurut dia Rosi merupakan pemain yang pernah berlaga di porprove juga.
“Rosi itu pemain porprove juga bahkan pernah juara satu dibangkalan pak, kenapa kelasnya kok diataskan risky meskipun menang itu Pours dua pak bukan Leg, saya keberatan atas nama orang tua Rosi , Rosi pemain porprove juga umurnya 3 tahun diatas Rosi dia sudah kuliah pak. Anak saya SMA kelas Dua.” Kata Sutarji yang mengaku kerja di dinas pendidikan kabupaten Pamekasan.
Dikatakan Sutarji, Tidak adilnya panitia terjadi dipertengahan saat laga berjalan yang menurut dia kelasnya Riski sebelumnya A dinaikkan menjadi kelas A Plus.
“Pertengahan jalan berubah yang saat masuk enam besar awalnya kelas nya A dinaikkan A plus. Waktu technical meeting sama, Rosi itu pemain Porprov menangnya di pours dua yang baca istilahnya tidak pembunuhan karakter terhadap anak saya” Kata Sutarji mengakhiri telfon.
Ditambahkannya Sutarji melalui tulisannya di aplikasi whatsap meyakinkan awak media tentang rekord kemengan rosi dalam perjalanan di tenis meja